Minggu, 10 November 2019

CARA MEMURNIKAN HATI


WACANA BHAGAWAN
LATIHAN SEPIRITUAL MEMURNIKAN HATI



Pelajaran spiritual apa pun yang kaudengar dan kaubaca harus kau- camkan di dalam hati. Suatu kali seorang guru memanggil murid-muridnya dan berkata kepada mereka, Anak-anakku terkasih!   Aku  akan   memberi    kalian kue  manis. Jagalah  agar  kue  itu  tidak dicemarkan  oleh  semut, lalat, nyamuk, kucing, atau  tikus.Sebagian  besar muridnya   berusaha    menyimpan    kue itu dengan berbagai  cara. Akan tetapi, hanya satu siswa yang memakannya, mencernanya, dan mendapatkan ke- kuatan dari kue itu.  Apa    makna     yang     terkandung dalam   kisah  ini? Tidak  cukuplah   bila engkau menyimpan ajaran-ajaran suci dalam berbagai buku; engkau harus meresapkan ajaran-ajaran yang semanis madu  itu dalam  hatimu, mencernanya, dan mengalaminya. Hanya dengan demikianlah engkau dapat memperoleh kekuatan  (pushti) dan kebahagiaan (santushti).
Semua ajaran suci yang kaudengar, kaubaca, dan kaupahami, harus kau- resapkan  di dalam  hati. Apa pun  yang telah  kauresapkan  di dalam  hati  harus kauterapkan dalam hidupmu. Hanya dengan demikianlah engkau akan mem- peroleh  pemenuhan. Sekadar makan tidak  cukup;  engkau   harus  mencerna apa yang kaumakan. Demikian pula, sekadar  mendengarkan dan  membaca tidak  cukup; engkau  harus  mengamal- kan dan mengalaminya dalam kehidup- anmu sehari-hari.
Para gōpīkā (wanita penjual yoghurt dan  mentega di Brindāvan pada  masa kanak-kanak Sri Krishna) berdoa  kepada Krishna dengan tiada putusnya,
Oh Krishna, mainkan suling-Mu yang indah  dan  tebarkan benih kasih  di  gurun  pasir hati  yang tanpa kasih. Biarlah hujan kasih tercurah ke bumi dan mengalirkan sungai-sungai kasih.
(Puisi bahasa Telugu).
 Karena   tiadanya    kasih,   hati manusia sudah menjadi gersang bagaikan gurun pasir. Air hujan terserap di pasir, tetapi menjadi manis bila jatuh di tanah liat. Namun, jika jatuh dalam seekor kerang, tetesan air itu menjadi  mutiara   dan  berkilau cemerlang. Demikian pula bakti bersinar dalam diri seseorang, tergantung pada kelayakannya.
(Puisi bahasa Telugu).

Entah  di jalan  kehidupan   duniawi, ilmiah, atau spiritual, engkau hanya akan mendapatkan hasil yang diinginkan bila hatimu murni. Semua latihan spiritual dimaksudkan untuk memurnikan hati. Setiap orang harus berusaha  menyadari dan mencapai prinsip kasih yang suci ini.
Kasih tidak mengandung arti alam (prakriti), kasih ini melampaui alam. Kasih tidak terkandung dalam  alam. Alamlah yang terkandung dalam kasih. Demikian pula, bukan  kasihlah yang  terkandung dalam  alam semesta.  Alam semestalah yang terkandung di dalam kasih.
Jika Kupegang saputangan ini dalam tangan-Ku, apa artinya? Artinya tangan- Ku lebih besar daripada saputangan. Tetapi, bila engkau berkata bahwa kasih terkandung dalam alam semesta  ini, itu berarti alam semesta lebih besar daripada kasih. Namun, pada  kenyataannya tidak begitu. Kenyataannya, kasih lebih besar daripada alam semesta.
Kasih  tidak  tunduk   kepada   dunia yang  kasat  mata  ini; dunia  ini berada di    bawah    kekuasaan    dan    kendali kasih.  Penciptaan,   pemeliharaan, dan penghancuran,  waktu,  sebab,  dan akibat, semuanya berada di dalam kasih. Selain kasih, segala hal lainnya di dunia ini bersifat  jasmani  dan  cepat  berlalu. Berapa lama  badan  ini akan  bertahan hidup? Hanya sementara. Cinta yang berhubungan dengan badan  yang fana ini juga bersifat sementara dan tidak langgeng. Yang benar  dan abadi hanya prinsip atma, Brahma, atau Hridaya. Merupakan   tugas   utama   manusialah untuk menyadari dan mengenali  prinsip kasih yang benar dan abadi ini.

SARVE SUKHINO BHAVANTU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DOA MEMUJA DEWI SARASWATI

DOA MEMUJA DEWI SARASWATI  Gayatri Saraswati :                          Om Wag Dewae ya widmahe, kama prada ya dhimahi,       ...